Setahun lalu, saat Bulan Terbelah di Langit Amerika tayang (yang bagian pertama), dan akhirnya disambut oleh antusiasme penonton luar biasa, tiba tiba saya menitikkan air mata di suatu malam ketika melihat hampir 1 juta penonton telah menyaksikannya. "Ya Allah, tdk menyangka, mudah-mudahan jadi doa"
Dalam hati, saya bergumam pd Sang Pencipta, "Ya Allah, kalau Engkau menganggap film dan buku sebagai jalan dakwahku dan aku mendapatkan kebaikan dan Engkau senang, tolong balas aku dengan hal yang paling kami nanti 10 tahun ini... Tolong. Kumohon"
Kata-kata yg tak terucap tetapi saya terkejut ketika saya tak sadar menggambar seorang bayi di sebuah kertas usang. Saya menatapnya. Meneteskan air mata tepat diwajah gambar bayi. Kemudian, saya meremas dan membuangnya ke tempat sampah. Thats something I can only dream in. Would never happen to us.
Ketika Rangga pagi kemarin memotret Sarahza yang tengah berjemur ini, tiba -tiba saya de javu. Saya pernah melihat dia seperti ini persis, gerakannya, posisinya, wajahnya, semuanya. Reflek, saya melihat tong sampah yang masih berdiri tegak di posisinya. Seolah dia berkata "ya.. Hanum & Rangga, gambarmu yang kau buang itu, dipungut oleh malaikat lalu ia serahkan pada Sang Maha Agung. Lantas, Ia membuat rencana pagi ini, bahwa Ia bisa mewujudkan gambar sederhanamu itu menjadi kenyataan, senyata-nyatanya"
Maha Besar Allah yang memungut asa-asa hambaNya yang hampir punah, merangkainya begitu indah, lalu meletakkan harapan itu menjadi kenyataan agar menjadi risalah bagi seluruh manusia.
0 comments:
Post a Comment
Hi 99ers,
Silahkan ajukan pertanyaan , saran ataupun kritik tentang karya dan kegiatan hanum rais. Kami akan menjawabnya. No question yang menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) ya ^_^ dan
Mohon maaf bila responnya lama :)