Hari Bersejarah Sarahza

Kami ingin berbagi cerita tentang sedikit perjalanan Sarahza tepat setahun lalu. 

Tanggal 31 Maret 2016, hari bersejarah bagi Sarahza. Sebagian besar wanita hamil tidak tahu persis kapan calon bayi yang dikandungnya bernidasi (menjadi embrio setelah terjadi pembuahan lalu menempel di dinding rahim).
Namun, bagi pejuang tangguh seperti kami dalam memperoleh keturunan, kami diberi kesempatan untuk setidaknya bisa memperkirakan kapan terjadi nidasi. 

Masih teringat di benak, 3 embrio ditransfer ke rahimku. Dan saat itu dokter di ruang OK berujar: Lihatlah Bu Hanum, dalam skala mikroskopik, 3 embrio berenang renang". Aku melihat layar monitor yang menjadi pedoman dokter dalam melakukan tindakan. "Ya Allah saya tidak berani menatapnya. Hanya sekelebat saja setelah itu saya hanya beristighfar terus. Di dalam hati saya bergumam: Ya Allah setidaknya satuuuu saja ya Allah jika Kau kehendaki, ada yg menempel di rahim hamba"

Setelah proses embrio transfer usai, inilah kata kata setiap dokter yang selalu saya dengar sebelum saya digeledek ke ruang istirahat. "Berdoa, berdoa, berdoa, ya Bu Hanum. Rekayasa kami sebagai dokter hanya sebatas disini saja. Tidak bisa lebih jauh. Setelah embrio dilepaskan, hanya Tuhan yang Maha Tahu bagaimana perjalanannya. Dan kita sebagai manusia baru tahu 12 hari kemudian apa keputusanNya, apakah sang embrio atas ridhoNya melekat atau tidak. Itu sudah hak veto nya Gusti Allah"

Ya benar, hak veto Allah. Dan saya pernah dijatuhi veto gagal bertubi-tubi sebelumnya. 

Lalu, akupun tak kuasa menahan tangis. Ya Allah, porsiku hanya mencoba dan berusaha, selebihnya aku hanya pasrah bongko'an sama Panjenengan. 

Foto ini diambil di depan klinik Ferina, Surabaya tempat Sarahza di USG di awal awal kehamilan. Painting by: dr. Aucky Hintings.